Saya adalah salah satu mahasiswi
yang tengah menempuh kuliah di STIKOM jurusan Desain Komunikasi Visual. Sekarang
ini saya menduduki semester 5. Dalam menyelesaikan UAS (Ujian Akhir Semester)
dengan dibimbing oleh dosen saya, Muh.Bahruddin, S.Sos., M.Med.Kom. Saya
mengerjakan tugas poster tentang produk makanan atau kue tradisional dan kritik
social. Tentu saja hasil pekerjaan saya dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab
mahasiswa sesuai dengan prosedur dari dosen mata kulia “Psikologi Persepsi”
yaitu bahan yang saya ambil ialah kue klepon dan pelanggaran tata tertib
rambu-rambu lalulintas. Berikut ialah hasil pekerjaan saya dalam menyelesaikan
tugas pengganti UAS.
1. KLEPON
UBI.
Bagi masyarakat Indonesia tentu
saja tidak asing jika mendengar nama kue yang dinamakan “Klepon”. Klepon ialah
sejenis kue basah khas dari Nusantara. Dalam pembuatan kue ini sangat sederhana
sekali dan mudah untuk membuatnya. Kue ini berbahan dasar dari tepung ketan,
akan tetapi seiring dengan inovasi terbaru dari masyarakat bahwa kue klepon
tidak hanya bisa dibuat dengan bahan dasar tepung ketan melainkan bisa dapat
dengan “Ubi”.
Ubi
memiliki banyak kandungan zat-zat yang baik untuk dikonsumsi. Rasa yang
disajikan tidak kalah enaknya dengan sajian dari tepung ketan. Dengan berisikan
gula merah yang manis turut memberikan cita rasa yang semakin menggigit lidah. Meskipun
klepon merupakan kue tradisional akan tetapi rasa dan manisnya banyak
digandrungi oleh masyarakat Nusantara.
Guna untuk memberikan kesan yang mewah untuk
kue “Klepon Ubi” ini saya memberikan sentuhan dari bentuk visual mewakilkan
cita rasa dari klepon. Tentu saja saya memiliki konsep dalam menyajikan bentuk
visual yang menarik.
Konsep :
Saya memilih konsep tetap
mengangkat sisi tradisional kue klepon tersebut. Dengan memberikan peletakan
kue klepon ubi diatas anyaman daun pisang. Saya memberikan nuansa warna hijau
untuk mendukung suatu kesatuan dari visual yang saya buat. Setelah itu saya
menambahkan background bewarna hijau yang saya perjelas teksturnya yang berasal
dari daun pisang. Dibagian bawah klepon
saya memberikan gambar pohon pring bambu agar terkesan rindang dan adem (karena
kue klepon biasa dimakan saat bersantai sebagai camilan di pagi atau sore
hari).
Dalam penggunaan tipografi saya
juga memberikan warna hijau. Akan tetapi , warna yang saya pilih hijau yang
sedikit lebih tua. Saya memberikan efek putih pada judul “klepon ubi” untuk
membedakan antara nama kue dan slogan dari kue tersebut. Font yang saya gunakan
lebih kedalam bentuk agak latin agar memberikan kesan luwes dan terlihat
elegan.
Segmentasi
Geografis :
Dalam pembuatan poster ini saya
memiliki tujuan lokasi yaitu di perkotaan untuk memperkenalkan bahwa kue klepon
patut dicoba dan memiliki rasa yang istimewa. Meskipun terbilang kue
tradisional akan tetapi dengan bentuk visual yang baik maka akan menggunggah
persepsi seseorang.
Segmentasi
Demografis :
Target market saya ialah seluruh
masyarakat yang ada di Indonesia. Kue klepon ini dapat di konsumsi oleh
masyarakat dari segala usia berkisar umur 4 th hingga usia dewasa. Dari segi
ekonomi kue klepon terbilang cukup murah sekali. Untuk pola hidup masyarakat
dari segi menengah keatas atau kebawah kue klepon dapat dikonsumsi.
Segmentasi factor Pasar :
Produk ini dapat dijumpai di dalam pasar
tradisional, pasar modern atau kios-kios makanan yang menjual kue basah atau
keringa. Harga yang ditawarkan tidaklah mahal akan tetapi memiliki rasa dan
manfaat yang dijamun mutunya. Produk akan dikemas secara rapid an higienis.
Jika
dihubungkan dengan budaya masyarakat , produk kue tradisional ini akan diterima
karena produk ini merupakan kue tradisional dan banyak masyarakat yang
mengenal. Dengan bentuk visual yang saya buat dan dengan konsep tetap mengusung
tradisional saya rasa tidak masalah dengan kebudayaan masyarakat setempat.
Prediksi
saya tentang kue klepon ini kedepannya ialah cukup bagus dan akan diminati. Hal
itu bisa saya katakana karena konsep awal yang saya buat tetap mengandung unsure
tradisional dan alami, dari segmentasi nya saya rasa juga cukup baik dan akan
diterima dan dari ilustrasi saya membuat bentuk visual klepon dengan simple,
memiliki satu kesatuan dari segi warna dan peletakkan baik objek ataupun
tipografinya dan informasi yang saya buat langsung ke tujuan dan jelas.
2. RAMBU RAMBU LALULINTAS (kritik sosial)
Masyarakat di perkotaan ini
apabila keadaan sudah macet dan ada kesempatan serta tidak ada yang mengawasi
maka pelanggaran rambu-rambu lalulintas siap dilaksanakan. Tentu saja banyak
sekali kejadian di jalanan jika kita sedang mengendarai motor. Baik anak muda ataupun tua terkadang melanggar
peraturan rambu-rambu lalulintas. Disini saya membuat poster yang dikemas
secara visual dan jelas kepada diperuntukan kepada masyarakat terutama
anak-anak muda yang masih sering membuat was-was pengendara lain dengan cara
ugal-ugalan dalam mengendarai motor.
Konsep
:
Konsep yang saya ambil disini ialah dengan
menggambarkan bentuk pelanggaran masyarakat dalam bentuk visual. Objek yang
saya buat ialah anak muda yang tengah mengendarai sepeda motor. Saya terinspirasi
dari banyaknya masyarakat yang ingin cepat tapi tidak mempedulikan keselamatan
diri sendiri atau orang lain yaitu dengan melanggar peraturan lalulintas.
Saya menggunakan teknik vector dalam
pembuatan karya poster visual ini. Dan memberikan nuansa biru yang agar
terlihat seperti suasana jalan. Saya memfokuskan bentuk pelanggaran dan
celotehan yang diucapkan oleh pengemudi. Dari tipografi saya memilih warna
hitam agar terkesan lebih tegas. Karakter font yang saya masukaan didalamnya
juga tidak luwes agar lebih terlihat berkarakter kuat.
Segmentasi
Geografis :
Pembuatan poster ini tertuju pada msyarakat kota. Mengapa
demikian karena kepadatan yang terjadi di perkotaan ini membuat banyaknya
peraturan dan keinginan ego dari masing-masing pengendara untuk cepat sampai
tujuan. Saya membuat bentuk visual dari pelanggaran lalulintas ini tidak banyak
design yang membuat orang tidak focus terhadap apa yang disampaikan dalam pesan
poster ini.
Segmentasi Demografis
Ditujukan
kepada masyarakat di semua kalangan usia, akan tetapi lebih diutamakan kepada
anak muda yang kerap mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan. Diharapkan
dari segi visual yang saya buat ini dapat memberikan kesadaran bagi masyarakat
untuk tidak mencari cara cepat yang bisa
membahayakan diri sendiri atau orang lain.
Segmentasi Psikologi
Dapat
mempengaruhi masyarakat untuk lebih
bijaksana dalam mengendarai kendaraan bermotor. Memberikan tanggapan yang
positif untuk masyarakat khususnya anak muda. Dapat memberikan pemikiran atau
persepsi kesadarn ketika melihat bentuk visual pelanggaran rambu lalu lintas
yang saya buat.
Jika
dihubungkan dengan kebudayaan tidak bertentangan. Karena bentuk visual yang
saya berikan ini merupakan bentuk untuk menunjang nilai kesadaran didalam tiap
individu. Aturan yang dilanggar sebaiknya juga jangan dijadikan suatu budaya
yang terus dilestarikan tanpa ingin membuat peraturan jalan raya menjadi lebih rapid
an mengurangi unsur pertengkaran jika terjadi kecelakaan.
Hasil
prediksi saya kepada pandangan masyarakat dengan didukung konsep, bentuk visual
dan segmentasi yang saya buat. Celotehan yang saya gambarkan secara tidak
langsung akan menyeletuk hati para pengendara motor. Mereka secara tidak
langsung akan tersindir dan tertawa sendiri karena pernah melakukan
pelanggaran. Jika, masyarakat memiliki kesadaran akan bahayanya maka poster ini
akan membantu sekali untuk tertib lalu lintas kedepannya.
Sekian ialah bentuk dari hasil pengerjaan tugas pengganti UAS beserta kritikan dan penjelasan yang saya buat. terimakasih.